Bagi sebagian orang, sampah plastic adalah barang yang tidak berguna. Namun, mahasiswi KKN DR 75 UIN Walisongo ini mampu mengubahnya menjadi barang kreatif yang nilai guna.
Bersama anak-anak dan remaja desa Tuwel DK. Samping, Ajeng mengenalkan lukisan hasil pemanfaatan plastic bekas.
Selain meningkatkan kreatifitas anak-anak dan remaja, kegiatan ini juga penting untuk mengenalkan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
“Antusias anak-anak dan remaja disini adalah salah satu bentuk semangat saya dalam mengenalkan pentingnya peduli ingkungan, mengingat begitu besar dampak dari sampah pada lingkungan dan perlunya pengenalan peduli lingkungan sejak dini.
Salah satunya adalah dengan pemanfaat sampah plastic untuk dibuat lukisan yang bernilai” ungkap Ajeng mahasiswi KKN UIN Walisongo, Minggu (8/11).
Baca juga:- Mahasiswa KKN UIN Walisongo Melakukan Kunjungan ke Bank Sampah Desa Tuwel
- Bagi-bagi Masker Gratis Kepada Anak-anak Di Desa Ketapang
- Kurangnya Kesadaran Pentingnya Mencuci Tangan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Mengajarkan Kebiasaan Mencuci Tangan
Lukisan plastic ini dibuat dengan sederhana, dengan membuat pola yang akan dibuat kemudian penyusaian warna dengan plastic bekas sesuai kreatifitas.
Plastic yang digunakan yaitu plastic bekas makanan ringan dan mie instan. Kegiatan ini biasa disebut dengan Waste Plastic Art atau Seni pemanfaatan sampah plastic. Selain bernilai seni, lukisan sampah plastic ini juga bernilai jual tinggi.
Farchan salah satu peserta dalam pembuatan lukisan sampah ini mengungkapkan “Senang bias belajar dari sampah yang dimanfaatkan menjadi lukisan, ilmu yang didapat tidak hanya dari sekolah saja, tetapi dari rumah kita bias belajar memanfaatkan sampah plastic yang diubah menjadi lukisan bagus”.
Penulis : Ajeng Latifah Harnum