Kabupaten Pemalang sebelumnya berstatus zona hijau. Namun, kelonggaran akan aturan protokol kesehatan Covid-19 menjadikan Kabupaten Pemalang berstatus zona oranye yang ngka penyebaran penularan Covid-19 meningkat.
Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 menginformasi kan di situs websitenya bahwa dua pekan terakhir terdapat 83 kasus baru, dengan total 599 warga yang terinfeksi Covid-19.
Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 tidak bosan-bosannya mengingatkan secara langsung atau melalui media sosial.
Terutama hal yang paling dasar dalam protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (3M).
Warga yang belum terbiasa dengan gaya hidup baru dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 akan kesulitan dalam melaksanakan kegiatan kesehariannya.
Namun, untuk warga yang patuh akan terus belajar bagaimana mencegah penularan Covid-19 melalui penyuluhan-penyuluhan pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah atau pun swasta.
Sedangkan untuk warga yang tidak patuh akan bersikap masa bodoh akan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Penyebab terus meningkatnya kasus positif Covid-19 dilakukan oleh warga yang tidak patuh akan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Mereka tidak menyadari bahwa sikap masa bodohnya akan membahayakan kesehatan dirinya sendiri dan orang lain, bahkan jika dipikir lebih dalam sikap masa bodoh tersebut juga merugikan banyak pihak.
Baca juga:- Mahasiswa KKN RDR UIN WALISONGO Lakukan Pendampingan Belajar Untuk Anak
- Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berpartisipasi Membersihkan GKJ (Gereja Kristen Jawa) di Kaliwungu
- Peduli Covid-19, Mahasiswa UIN Walisongo Bagikan Masker dan Sosialisasi di masa Pandemic Covid-19
Warga seperti mereka perlu penanganan khusus dari pemerintah terkait pemahaman protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Patuh atau tidak patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 pada dasarnya tergantung individu masing-masing.
Sikap patuh atau masa bodoh terjadi karena beberapa sebab, seperti sikap orang-orang disekitarnya, cara individu tersebut bergaul dengan siapa, dan kebiasaan individu tersebut dalam menghargai diri sendiri.
Suatu sikap muncul tidak dengan sendirinya, jika pemerintah melakukan penanganan khusus untuk mereka yang tidak patuh bisa meyelesaikan melalui sebab-sebab sikap masa bodoh tersebut muncul.
Sebagai warga yang patuh juga ikut serta membantu pemerintah terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan memberi informasi kepada warga sekitar yang masa bodoh dan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari untuk terus menaati protokol kesehatan.
Dengan begitu, kemungkinan beberapa hari kedepan kasus penyebaran wabah Covid-19 berkurang, bahkan sampai tidak ada kasus wabah Covid-19 lagi.
Penulis : Nadia Latifatul Fitri