RUMAHPENULIS.COM – Pandemi Covid-19 masih belum selesai di Indoenesia, peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 pun setiap hari menunjukkan angka yang sangat tinggi, yaitu ribuan kasus perhari.
Hal ini tentu membuat berbagai pihak terkena dampaknya, mulai dari rakyat kecil, pemerintahan dan negara.
Aspek utama yang tentu membuat khawatir adalah masalah kesehatan, dengan tingginya angka kenaikan pasien Covid-19, maka semakin banyak pula tenaga medis yang harus kerja ekstra menangani pasien tersebut.
Masalah lain yang dirasakan langsung oleh masyarakat kecil adalah masalah ekonomi.
Diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat para pedagang dan pengusaha kecil pontang-panting mempertahankan usahanya.
Dengan diberlakukannya PSBB, setiap kegiatan di masyarakat sangat dibatasi oleh pemerintah, seperti pembatasan kerumunan yang seringkali terjadi pada warung-warung makan, dan unit usaha lainnya.
Hal ini tentu membuat para pedagang mengalami penurunan omset bahkan sampai 50%.
Tak terkecuali di Desa Jejeg.
Baca juga:- Not Piano Kekeyi Bukan Boneka Terbaru
- Masyarakat Mandiri Menghadapi Pandemi
- 10 Langkah Agar Hidup Lebih Sehat – Indikasi PHBS
Desa Jejeg yang terletak di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal ini memang menjadi wilayah hijau dari Covid-19, namun dampak penurunan ekonomi masih sangat terasa karena warga Desa Jejeg juga sering kali berinteraksi dengan warga kota dan luar kota.
Unit kegiatan di desa yang terpusat di Pasar Jejeg, masih dijalankan dan terus mengusahakan menaati protokol kesehatan yang telah dihimbau pemerintah setempat.
Hal tersebut dilakukan agar perekonomian masyarakat Desa Jejeg terus berjalan dan tidak menjadikan masalah ekonomi yang berkepanjangan.
Melalui kerjasama antar warga dan pemerintah setempat, warga Desa Jejeg sangat optimis bisa melewati masa pandemi ini dan kembali beraktivitas seperti biasanya.
Mari kita selalu jaga kesehatan, memakai masker dan mencuci tangan.
By. Luzman Rifqi