Masyarakat Indonesia tentu tak asing lagi dengan rimpang jahe. Tanaman herbal ini bisa dibilang termasuk rempah-rempah yang paling banyak digunakan masyarakat untuk makanan dan minuman.
Secara empiris jahe sendiri telah digunakan secara jamak sebagai obat alami penangkal masuk angin, antiperadangan atau analgesik, antibakteri, hingga antimabuk perjalanan.
Gingerol adalah zat aktif minyak atsiri jahe yang berperan meningkatkan kemampuan sel pembunuh alami NK untuk memperbanyak diri dan menghancurkan dinding sel virus.
Selain itu, gingerol juga dapat memperbaiki kemampuan makrofag dalam menelan penyusup.
Menghangatkan tubuh karena rasa khas jahe yang pedas dan hangat, sangat baik menanggulangi penurunan daya tahan tubuh akibat perubahan cuaca maupun infeksi virus, terutama influenza.
Zat aktif atsiri jahe memiliki kemampuan untuk mengikat racun-racun yang bakteri yang bersifat patogen.
Dengan demikian, racun tidak dapat merusak dinding usus, sehingga diare pada anak-anak khususnya dapat dicegah, sementara gingerol memperbaiki kewaspadaan limfosit Tyang berfungsi mengaktifkan sistem kekebalan untuk membunuh bakteri.
Baca juga:- Mengenal Sistem Menghafal Al Qur’an di Pondok Putri Tahfidz Qur’an Nurul Amin
- Sejarah Kota Santri “Kaliwungu”
- Kumpulan Fakta Unik Spongebob Squarepants
Jahe yang dikonsumsi secara rutin mampu menyembuhkan tukak lambung secara bertahap sebagai efek dari berkurangnya produksi gas pada lambung, meningkatnya fungsi makrofag yang menelan dan membunuh bakteri, serta meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh.
Masa pandemi membuat kita dan mengharuskan kita untuk selalu menjaga imunitas tubuh dan stamina. Dengan kandungan dan mannfaat yang dimiliki jahe kita bisa mengolah dan menginovasikan jahe dalam kemasan atau bentuk yang berbeda.
Salah satu inovasi lain dari bahan dasar jahe ialah pembuatan ekstrak jahe. Kita bisa memanfaatkan jahe untuk pembuatan ekstrak jahe dengan cara mengambil air jahe yang sudah diblender dengan mencampurkan gula, garam dan juga rebusan cengkeh, kayu manis, serta sereh ke dalam wajan dengan api panas.
Setelah itu untuk menjadi ekstrak jahe, harus menunggunya sampai menjadi gulali lalu angkat dan aduk-aduk sampai berbentuk gumpalan-gumpalan seperti permen dan terakhir diayak agar menjadi serbuk.
Ekstrak jahe dipilih menjadi alternatif dan inovasi baru karena setelah menjadi serbuk jahe atau ekstrak jahe, bisa bertahan lama karena tidak memiliki masa kadaluwarsa, juga bisa menghemat waktu karena hanya tinggal menyeduh dengan air panas tanpa harus mengupas, menggeprek atau membakar jahe terlebih dahulu.
Jahe juga dapat dikonsumsi secara rutin karena dapat membunuh racun dalam usus dan menjaga stamina tubuh di era pandemi.